top of page
Search

KURANGNYA KOMITMEN MENJADI PENYEBAB UTAMA MILENIAL GAGAL BISNIS

  • Tashya Ballerina
  • May 17, 2018
  • 2 min read

Updated: Jul 14, 2020


SERPONG - Milenial atau yang juga dikenal sebagai Generasi Y (kelahiran 1990 – 2000) cenderung dinilai memiliki komitmen yang kurang stabil, sehingga dapat menyebabkan kegagalan dalam berbisinis. Program Officer Skystar Ventures Renaldo Sutjiady menyatakan bahwa, selain dikarenakan kurangnya komitmen, penyebab lain dari kegagalan dalam berbisinis kaum milenial adalah kurang tepatnya sasaran yang dituju dengan ide yang diciptakan.

“Para kaum milenial masih banyak yang idealis, idenya fresh dan inovatif. Tetapi tidak melihat apa yang market butuhkan dan permasalahannya apa. Maka ketika market tidak menerima idenya, mereka langsung udahan.” jelas Renaldo di Gading Serpong, Kamis (17/5/2018).

Menurut Renaldo, memiliki sifat idealis merupakan hal yang bagus namun apabila tidak dapat menyesuaikan idenya dengan kebutuhan pasar, maka akan dapat menurunkan semangat dan komitmen untuk melanjutkan bisnis, sehingga bisnis yang dijalankan sering kali gagal.

“Untuk menjadi seorang entrepreneur, mereka harus menyesuaikan kebutuhan market. Ketika ide kita A tetapi market Butuh C, maka tantangannya adalah kita harus merubah ide kita” tambahnya.

Creative Director dari Dreambox yakni Aland Sinduartha juga manambahkan, bahwa faktor yang memicu kegagalan dalam bisnis di kalangan milenial dibagi menjadi dua, yakni faktor internal dan faktor eksternal.

“Langkah setiap perintis usaha menuju sukses berbeda-beda, tetapi biasanya memilki faktor kegagalan yang sama. Contohnya dalam sebuah tim diantara berlima ada yang perhitungan soal uang, ada juga yang pesimis, itu faktor Internal. Kalau di eksternal, biasanya karena tidak bisa melihat potensi pasar, tidak bisa me-manage orang ataupun timnya sendiri” ujar Aland.

Aland dan Renaldo juga menambahkan bahwa solusi dari tantangan tersebut yakni dengan mencari founder dan partner bisnis yang tepat, dan harus bisa menerima masukan dari market. Serta perlu menanamkan modal dalam diri yakni mental berbisnis yang kuat, komitmen yang stabil, dan semangat.

Penulis: Tashya Ballerina

 
 
 

Comments


©2025 by Tashya Ballerina

  • Instagram - Black Circle
  • LinkedIn - Black Circle
bottom of page